SEMOGA KEBERUNTUNGAN SELALU BERSAMAMU..
.

Sabtu, 22 Maret 2014

METODE PEMBELAJARAN

BAB 1
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Mengingat mengajar pada hakekatnya merupakan upaya guru dalam menciptakan situasi belajar yang harmonis dan menyenangkan, maka diharapkan mampu menumbuhkan berbagai kegiatan belajar mengajar guru dengan perkataan lain proses belajar mengajar merupakan proses intraksi edukatif antara guru dengan siswa dengan menciptakan suasana belajar mengajar yang memberi respons terhadap usaha guru tersebut oleh sebab itu metode mengajar yang baik adalah metode yang dapat menumbuhkan kegiatan belajar bagi siswa.
Titik sentral yang harus dicapai dalam setiap kegiatan belajar mengajar adalah tercapainya tujuan pengajaran. Guru sebagai salah satu sumber belajar berkewajiban menyediakan lingkungan belajar yang kreatif bagi kegiatan belajar anak didik didalam kelas. salah satu kegiatan yang harus guru lakukan adalah pemilihan dan penentuan metode yang bagaimana yang akan dipilih untuk mencapai tujuan pengajaran. Pembelajaran merupakan kegiatan yang bertujuan melibatkan aktivitas siswa dan guru. Untuk mencapai tujuan tersebut deperlukan metode sebagai alternatif, sehingga dalam mencapai tujuan dapat maksimal. Metode mengajar yang digunakan haruslah bervariatif sehingga tidak menimbulkan kejenuhan aktivitas dalam proses pembelajaran. Metode mengajar merupakan salah satu komponen yang harus digunakan dalam pembelajaran karena untuk mencapai tujuan pembelajaran maupun dalam upaya membentuk kemampuan siswa. Dalam proses pembelajaran peserta didik dan guru harus punya peran sama-sama optimal.
Kegagalan guru dalam mencapai tujuan pengajaran akan terjadi jika pemilihan dan penentuan metode tidak dilakukan dengan pengenalan terhadap karakteristik dan masing-masing metode pengajaran.
  1. RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana cara mengajar yang efektif?
2.      Apakah prinsip metode dari metode pembelajaran?
3.      Faktor apa sajakah yang perlu di perhatikan dalam metode pembelajaran?
4.      Metode apa sajakah yang ada dalam metode pembelajaran?
  1. TUJUAN
1.      Mengetahui tentang cara mengajar yang efektif
2.      Mengetahui tentang prinsip metode dalam metode pembelajaran
3.      Mengetahui tentang faktor-faktor dalam metode pembelajaran
4.      Mengetahui tentang metode- metode pembelajaran
















BAB II
HAKIKAT DAN FAKTOR-FAKTOR DALAM PEMILIHAN METODE MENGAJAR

A.    Hakikat Metode Mengajar Dalam  Pembelajaran
Metode mengajar merupakan salah satu komponen yang harus digunakan dalam kegiatan pembelajaran karena untuk mencapai tujuan pembelajaran maupun dalam upaya membentuk kemampuan siswa di pelukan adanya suatu metode atau cara mengajar yang efektif.
Prinsip metode mengajar, terutama berkaitan dengan perkembangan kemampuan siswa:
1.      Metode mengajar harus memungkinkan dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa lebih jauh terhadap materi pembelajaran (ciriosity).
2.      Metode mengajar harus memungkinkan dapat memberikan peluang untuk berekspresi yang kreatif dalam aspek seni.
3.      Metode mengajar harus memungkinkan siswa belajar melalui pemecan masalah.
4.      Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk selalu ingin menguji kebenaran.
5.      Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk melakukan penemuan (inkuiri) terhadap suatu topik permasalahan.
6.      Metode mengajar  Harus memungkinkan siswa dapat menyimak.
7.      Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk belajar secara mandiri.
8.      Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk belajar secara bekerja sama.
9.      Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk lebih termotivasi dalam belajarnya.
Peggunaan metode mengajar dalam pembelajaran di tinjau dari segi proses memiliki fungsi-fungsi sbb:
1.      Sebagai alat atau cara untuk mencapai tujuan prmbelajaran atau membentuk kompetensi siswa.
2.      Sebagai gambaran aktivitas yang harus di tempuh oleh siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran.
3.      Sebagai bahan petimbangan dalam mentukan alat penilaian pembelajaran.
4.      Sebagai bahan petimbangan untuk menentukan bimbingan dalam kegiatan pembelajaran, apakah kegiatan dalam kegiatan pembelajaran tersebut perlu diberikan bimbingan secara individu dan kelompok. 
B.     Faktor-faktor yang Perlu Di Perhatikan Dalam Pemilihan Metode Pembelajaran
1.      Tujuan Pembelajaran atau Kompetensi Siswa
 Ada beberapa tingkatan dalam tujuan pembelajaran, tujuan yang paling tinggi yaitu Tujuan Pendidikan Nasional (TPN), kemudian di jabarkan pada Tujuan Satuan Pendidikan (Institusional), Tujuan Bidang Studi/Mata Pelajaran, Tujuan Pembelajaran (intruksional). Tujuan bidang studi adalah tujuan yang harus di capai oleh suatu mata pelajaran atau mutu bidang stud, sedangkan tujuan pembelajaran (intruksional) adalah tujuan yang harus di capai dalam  suatu pokok bahasan tertentu.
      Ada beberapa tujuan pembelajaran berdasarkan ranah kognitif, afektif dan psikomotor.
a.       Kognitif
Ø  Pengetahuan, lebih menitik baratkan pada kemampuan mengetahui, atau mengingat sesuatu.
Ø  Pemahaman, lebih menekankan pada kemampuan menerjemahkan, memahami sesuatu dan seterusnya.
Ø  Penerapan, lebih menekankan pada kemampuan membuat, mengerjakan atau menggunakan teori atau rumus.
Ø  Analisis, lebih menekankan pada kemampuan mengkaji, menguraikan, membedakan, mengidentifikasi dan seterusnya.
Ø  Sintesis, lebih menekankan pada kemampuan menggabungkan, mengelompokan, menyusun, membuat rencana program dan seterusnya.
b.      Afektif
·         Penerimaan, lebih menekan pada kemampuan peka, atau kemampuan menrima.
·         Partisipasi, lebih menekan pada turut serta pada suatu kgiatan dan krelaan hati.
·         Penilaian dan menentukan sikap, lebih menekankan pada menentukan sikap.
c.       Psikomotor
Ø  Persepsi, lebih menekankan pada kemampuan berpendapat terhadap sesuatundan peka terhadap sesuatu hal.
Ø  Kesiapan, kemampuan bersiap diri secara fisik.
Ø  Gerakan terbimbing, kemampuan dalam meniru pekerjaan yang lain/meniru contoh.
Ø  Gerakan terbiasa, keterampilan berpegang pada pola.
Ø  Gerakan yang kompleks, keterampilan yang lincah, cepat dan lancar.
2.      Karakteristik Bahan Pelajaran/Materi Pelajaran
Ada beberapa konsep yang terdapat dalam materi pelajaran antara lain:
a.       Aspek konsep (concept)
Merupakan subtansi isi pelajaran yang berhubungan dengan pengertian, atribut, karakteristik, label atau ide dan gagasan sesuatu. Artinya guru akan memilih metode mana yang dianggap sesuai jika akan mengajarkan tentang konsep, begitu juga dengan aspek lainnya.
b.      Aspek fakta (fact),
Merupakan subtansi isi pelajaran yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa yang lalu, data-data yang memiliki esensi objek dan waktu, seperti nama dan tahun yang berhubungan dengan peristiwa atau sejarah.
c.       Aspek prinsip (principle)
Merupakan subtansi isi pelajaran yang berhubungan dengan dalil, hukum, ketentuan, dan prosedur yang harus di tempuh.
d.      Aspek nilai (value)
Merupakan subtansi materi pelajaran yang berhubungan dengan aspek perilaku.
e.       Aspek keterampilan intelektual (intellectual skills)
Merupakan subtansi materi pelajaran yang berhubungan dengan pembentukan kemampuan penyelesaian persoalan, berpikir sistematis, berpikir logis, berpikir taktis, berpikir inovatif, dan berpikir ilmiah.
f.       Aspek keterampilan psikomotor (psyhomotor skils)
Merupakan subtansi materi pelajaran yang berhubungan dengan pembentukan kemampuan fisik.
3.      Waktu Yang Di Gunakan
Pemilihan metode mengajar juga harus memperhatikan alokasi waktu yang tersedia dalam jam pelajaran, ada beberapa  metode mengajar yang dianggap relatif banyak menggunakan waktu, seperti  metode pemecahan masalah, inkuiri.
4.      Faktor Siswa
Aspek yang berkaitan dengan faktor siswa terutama pada aspek kesegaran mental (faktor antusias dan kelelahan) jumlah siswa dan kemampuan siswa.
5.      Fasilitas Media dan Sumber belajar
Guru tidak akan memilih metode mengajar yang memungkinkan menggunakan fasilitas atau alat belajar yang beragam jika di sekolahnya tidak memiliki fasilitas dan alat belajar yang lengkap.
C.     Pentingnya Metode Mengajar dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran Maupun Membentuk Kemampuan Siswa
metode mengajar memiliki ketekaitan yang kuat dengan tujuan pembelajaran. Ketekaitan tersebut  dapat di lihat dari gambaran perilaku maupun kompetensi yang harus di miliki oleh siswa setelah jam pelajaran dengan cara yang harus di tempuh untuk mencapai tujuan tersebut.















BAB III
JENIS-JENIS METODE MENGAJAR

Metode mengajar merupakan cara yang digunakan guru dalam membelajarkan siswa agar terjadi interaksi dalam proses belajar yang efektif dalam proses pembelajaran. Setiap metode mengajar memiliki karakteristik yang berbeda-beda dalam m1embentuk pengalaman belajar siswa, tetapi satu dengan lainnya menunjang.
1.      Metode Ceramah (Lecture)
Sumantri dan Permana (l998/l999) menyatakan bahwa metode ceramah adalah cara mengajar yang paling popular dan banyak dilakukan oleh guru. Hal ini karena metode ceramah mudah disajikan dan tidak banyak memerlukan media. Metode ceramah adalah penyajian pelajaran oleh guru dengan cara memberikan penjelasan secara lisan kepada siswa. Penggunaan metode ceramah sangat tergantung pada kemampuan guru. Penguasaan guru terhadap materi pelajaran, kemampuan berbahasa, intonasi suara, penggunaan media, dan variasi gaya mengajar lainnya sangat menentukan keberhasilan metode ini.

a.       Tujuan
Tujuan metode ceramah adalah menyampaikan materi pelajaran yang bersifat informasi, yaitu konsep, pengertian, prinsip-prinsip yang banyak dan luas serta hasil penemuan-penemuan baru yang belum terpublikasikan secara meluas. Secara lebih khusus tujuan metode ceramah adalah :
·         Menciptakan landasan pemikiran siswa agar dapat belajar melalui bahan tertulis hasil ceramah guru.
·         Menyajikan garis-garis besar isi pelajaran dan permasalahan perting yang terdapat dalam isi pelajaran.
·         Merangsang siswa untuk belajar mandiri dan menumbuhkan rasa ingin tahu melalui pengayaan belajar.
·         Memperkenalkan hal-hal baru dan memberikan penjelasan secara gamblang teori dan prakteknya.
·         Sebagai langkah awal untuk metode yang lain dalam upaya menjelaskan prosedur yang harus ditempuh siswa. Misalnya sebelum eksperimen siswa diberi penjelasan tentang apa-apa yang harus dilakukan oleh siswa.

b. Karakteristik Metode Ceramah
Metode ceramah digunakan apabila proses pembelajaran yang dilakukan lebih bersifat pemberian informasi berupa fakta atau konsep-konsep sederhana. Proses pembelajarannya dilakukan secara klasikal dengan jumlah siswa yang relative banyak. Biasanya penggunaan metode ceramah lebih bersifat monoton, guru lebih banyak berbicara. Oleh karena itu, perlu ada variasi-variasi terutama gaya dan seni guru dalam berbicara, seperti intonasi, improvisasi, semangat dan isi pesan yang disampaikan harus benar-benar diminati oleh siswa.
Ada beberapa kemampuan yang harus diperhatikan oleh guru untuk mendukung keberhasilan metode ceramah dalam pembelajaran, yaitu :
o   Menguasai teknik-teknik ceramah yang memungkinkan dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa
o   Mampu memberikan ilustrasi yang sesuai dengan bahan pelajaran
o   Menguasai materi pelajaran
o   Menjelaskan pokok-pokok bahan pelajaran secara sistematik
o   Menguasai aktivitas seluruh siswa dalam kelas
Sedangkan yang perlu diperhatikan dalam penggunaan metode ceramah berkaitan dengan kondisi siswa adalah :
o   Siswa mampu mendengarkan dan mencatat bahan pelajaran yang dijelaskan guru
o   Kemampuan awal yang dimiliki siswa berhubungan dengan materi yang akan dipelajari
o   Memiliki suasana emosional yang mendukung untuk memperhatikan dan memiliki motivasi untuk mengikuti pelajaran
c. Kelebihan Metode Ceramah
§  Murah dalam arti efisien dilihat dari segi waktu, biaya dan tersedianya waktu
§  Mudah dalam arti materi dapat disesuaikan dengan terbatasnya waktu, karakteristik siswa, materi pelajaran dan tersedianya alat pelajaran
§  Meningkatkan daya dengar siswa dan menumbuhkan minat belajar dari sumber lain.
§  Meningkatkan daya dengar siswa dan menumbuhkan minat belajar dari sumber lain.
§  Memperoleh penguatan, dalam arti guru memperoleh penghargaan, kepuasan dan sikap percaya diri dari siswa yang diajar jika siswa memperhatikannya dan kelihatan senang karena mengajarnya guru baik.
§  Ceramah dapat memberikan wawasan yang luas karena guru dapat menambah dan mengkaitkan dengan sumber dan materi lain dalam kehidupan sehari-hari.
d. Kelemahan Metode Ceramah
Ø  Siswa dapat menjadi jenuh terutama kalau guru tidak pandai menjelaskan
Ø  Dapat menimbulkan verbalisme pada siswa
Ø  Materi ceramah terbatas pada yang diingat guru
Ø  Bagi siswa yag keterampilan mendengarkannya kurang akan dirugikan
Ø  Siswa dijejali dengan konsep yang belum tentu dapat diingat terus
Ø  Informasi yang disampaikan mudah usang dan ketinggalan zaman
Ø  Tidak merangsang berkembangnya kreatifitas siswa
Ø  Terjadi interaksi satu arah yaitu dari guru kepada siswa

e. Langkah-langkah Pelaksanaan Metode Ceramah

1) Kegiatan Persiapan
a) Merumuskan tujuan yang ingin dicapai. Tujuan harus dirumuskan dengan jelas sehingga jelas pula apa yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran selesai.
b) Menentukan pokok-pokok materi yang akan diceramahkan. Keberhasilan ceramah sangat tergantung pada penguasaan guru terhadap materi yang akan diceramahkan. Pokok-pokok materi itu harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Disamping itu diperlukan pula ilustrasi-ilustrasi atau contoh-contoh yang relevan untuk memperjelas informasi yang disampaikan.
c) Mempersiapkan alat bantu. Alat bantu ini dapat mempermudah pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Disamping itu alat bantu juga dapat membantu meningkatkan kualitas ceramah.

2) Kegiatan Pelaksanaan
Ada tiga kegiatan yang perlu dilakukan oleh guru yaitu :
a) Kegiatan pembukaan
Dalam kegiatan pembukaan ini, guru paling tidak harus melakukan :
·         Apersepsi yaitu menanyakan kembali pelajaran yang lalu.
·         Motivasi yaitu suatu anekdot yang berusaha mengaitkan peristiwa dalam kehidupan yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan.
·         Memberi acuan yaitu menyampaikan tujuan pengajaran atau pokok-pokok materi yang akan diajarkan.
b) Kegiatan inti pelajaran
Yaitu kegiatan penyampaian materi pembelajaran melalui informasi lisan. Agar ceramah guru berkualitas maka guru harus dapat menarik perhatian siswa agar tetap terarah pada materi yang sedang disampaikan. Untuk menjaga perhatian siswa, guru perlu melakukan hal-hal berikut:
·         Menjaga kontak pandang dengan siswa secara terus menerus.
·         Gunakan bahasa yang komunikatif agar mudah dimengerti siswa.
·         Sajikan materi secara sistematis tidak meloncat-loncat sehingga tidak membingungkan siswa.
·         Tanggapi respon siswa dengan segera dan secara antusias.
·         Jagalah suasana kelas agar tetap kondusif dan menggairahkan untuk belajar.
·         Selang-selingilah ceramah Anda dengan pertanyaan-pertanyaan/tanya jawab.

c) Kegiatan mengakhiri ceramah
Ceramah harus diakhiri melalui prosedur tertentu agar materi yang barus diterima tidak dilupakan. Prosedur itu adalah :
·         Membimbing siswa membuat rangkuman atas materi yang baru disampaikan.
·          Melakukan evaluasi formatif.
·         Melakukan tindak lanjut, yaitu mengajarkan kembali materi yang belum dikuasai siswa atau memberi tugas tambahan jika siswa telah menguasai materi berdasarkan hasil evaluasi formatif.
2.      Metode Diskusi
Metode diskusi merupakan cara mengajar yang dalam pembahasan dan penyajian materinya melalui suatu problema atau pertanyaan yang harus diselesaikan berdasarkan pendapat atau keputusan secara bersama. Menurut Sanjaya (2006), dan Sumantri dan Permana (1998/1999) menyatakan bahwa metode diskusi diartikan sebagai siasat untuk menyampaikan bahan pelajaran yang melibatkan siswa secara aktif untuk membicarakan dan menemukan alternatif pemecahan suatu topik bahasan yang bersifat problematis.

a.       Tujuan
1)   Memecahkan materi pembelajaran yang berupa masalah atau problematik yang sukar dilakukan oleh siswa secara perorangan.
2)   Mengembangkan keberanian siswa mengemukakan pendapat.
3)   Mengembangkan sikap toleran terhadap pendapat yang berbeda.
4)   Melatih siswa mengembangkan sikap demokratis, keterampilan berkomunikasi,  mengeluarkan pendapat, menafsirkan dan menyimpulkan pendapat.
5)   Melatih dan membentuk kestabilan sosial-emosional.
b.      Karakteristik
Dalam penggunaan metode diskusi, bahan pelajaran harus dikemukakan dengan topic permasalahan atau persoalan yang akan menstimulus siswa menyelesaikan permasalahan/persoalan tersebut. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, perlu dibentuk kelompok yang terdiri dari beberapa siswa. Kelancaran diskusi sangat ditentukan oleh moderator yaitu orang yang mengatur jalannya pembicaraan supaya semua siswa sebagai anggota aktif berpendapat. Tugas utama guru disini lebih banyak berperan sebagai pembimbing, fasilitator, motivator supaya interaksi aktivitas siswa dalam diskusi menjadi efektif.
           Kemampuan guru yang harus dipersiapkan dalam melaksanakan pembelajaran diskusi adalah :
o   Mampu merumuskan permasalahan sesuai dengan kurikulum yang berlaku
o   Mampu membimbing siswa untuk merumuskan dan mengidentifikasi permasalahan sera menarik kesimpulan
o   Mampu mengelompokkan siswa sesuai dengan kebutuhan permasalahan dan pengembangan kemampuan siswa
o   Mampu mengelola pembelajaran melalui diskusi
o   Menguasai permasalahan yang didiskusikan
Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan untuk menunjang pelaksanaan diskusi diantaranya adalah :
o   Memiliki motivasi, perhatian dan minat dalam diskusi
o   Mampu melaksanakan diskusi
o   Mampu menerapkan belajar secara bersama
o   Mampu mengeluarkan isi pikiran/pendapat/ide
o   Mampu menghargai dan menhormati pendapat orang lain
c.       Kelebihan Metode Diskusi
§  Siswa dapat menguasai materi pelajaran secara bersama-sama
§  Merangsang siswa untuk lebih kreatif menyumbangkan gagasan dan ide-ide
§  Melatih siswa membiasakan diri bertukar pikiran dalam mengatasi setiap  permasalahan
§  Melatih siswa mengemukakan pendapat dan menghargai pendapat orang lain
§  Menyajikan materi yang tidak bisa disajikan oleh metode lain
d.      Kelemahan Metode Diskusi
§  Sering diskusi dikuasai oleh dua atau tiga orang siswa yang pandai bicara
§  Pembahasan dalam diskusi cenderung meluas, sehingga hasilnya kabur
§  Diskusi memerlukan waktu yang cukup panjang, sehingga tidak sesuai dengan jadwal pelajaran yang ada
§  Dalam diskusi sering terjadi perbedaan pendapat yang bersifat emosional sehingga menimbulkan ketersinggungan antar siswa yang menyebabkan terganggunya iklim pembelajaran
§  Kadang-kadang guru tidak menguasai cara menyelenggarakan diskusi sehingga diskusi cenderung menjadi tanya jawab

e.       Langkah-langkah Pelaksanaan Metode Diskusi

1)      Kegiatan Persiapan
§  Merumuskan tujuan yang ingin dicapai dalam diskusi
§  Mengidentifikasi masalah yang cukup sulit yang berupa problematik sehingga memerlukan diskusi untuk memecahkannya.
§  Memilih jenis diskusi yang cocok apakah itu diskusi kelas, diskusi kelompok kecil, simposium, atau diskusi panel tergantung pada tujuan yang ingin dicapai misalnya: apabila tujuan diskusi suatu persoalan, maka dipilih jenis diskusi kelompok kecil, sedang jika tujuannya untuk mengembangkan gagasan siswa maka simposium dianggao sebagai jenis diskusi yang tepat.
2)            Kegiatan Pelaksanaan Metode Diskusi
a) Kegiatan Pembukaan
§  Guru menanyakan materi pelajaran yang pernah diajarkan (apersepsi).
§  Guru mengemukakan permasalahan yang ada di masyarakat yang ada kaitannya dengan masalah yang akan didiskusikan.
§  Guru mengemukakan tujuan diskusi serta tata cara yang harus diperhatikan dalam diskusi.
b) Kegiatan Inti Pembelajaran
§  Guru mengemukakan materi pelajaran yang berupa problematik yang akan didiskusikan, dan menjelaskan secara garis besar hakekat permasalahan tersebut.
§  Guru berusaha memusatkan perhatian peserta diskusi dengan cara antara lain : mengingatkan arah diskusi yang sebenarnya, mengakui kebenaran gagasan siswa dengan menggalang bagian penting yang telah diucapkan siswa, merangkum hasil pembicaraan pada tahap tertentu sebelum berpindah pada masalah berikutnya.
§  Memperjelas uraian pendapat siswa karena ide yang disampaikan kurang jelas sehingga sukar dimengerti oleh anggota diskusi.
§  Menganalisis pAndangan siswa karena terjadi perbedaan pendapat antar anggota diskusi dengan jalan meneliti apakah alasan siswa tersebut mempunyai dasar yang kuat, memperjelas hal-hal yang disepakati dan yang tidak disepakati.
§  Meningkatkan uraian pendapat siswa dengan jalan mengajukan pertanyaan kunci yang menantang siswa untuk berpikir, memberi waktu untuk berpikir, memberi komentar positif terhadap pendapat siswa, mendengarkan dengan penuh perhatian, dan sikap yang bersahabat.
§  Menyebarkan kesempatan berpartisipasi agar pembicaraan tidak didominasi oleh beberapa orang siswa yang enggan berpartisipasi, memberi giliran pada siswa yang pendiam, meminta siswa mengomentari pendapat temannya, dan menengahi pendapat yang saling sama kuat.

c) Kegiatan Penutup
§  Kegiatan ini meliputi :
§  Meminta siswa atau wakil kelompok melaporkan hasil diskusi
§  Meminta siswa lain atau kelompok lain mengomentari dan melengkapi rumusan hasil diskusi.
§  Melakukan evaluasi hasil belajar dan evaluasi proses diskusi.
§  Memberi tugas untuk memperdalam hasil diskusi.

3.      Metode Simulasi

Metode simulasi merupakan metode mengajar yang dapat digunakan dalam pembelajaran kelompok. Metode simulasi adalah suatu usaha pembelajaran untuk memperoleh pemahaman akan hakekat suatu konsep atau prinsip, atau sesuatu keterampilan tertentu melalui proses kegiatan atau latihan dalam situasi tiruan.
Ada beberapa jenis metode simulasi, diantaranya :
Ø Bermain peran (role playing), dalam proses pembelajaran metode ini mengutamakan pola permainan dalam bentuk dramatisasi.  Simulasi ini lebih menitikberatkan pada tujuan untuk mengingat atau menciptakan kembali gambaran masa silam yang memungkinkan terjadi pada masa yang akan datang atau peristiwa yang actual dan bermakna bagi kehidupan sekarang.
Ø Sosiodrama, merupakan pembelajaran yang dilakukan oleh kelompok untuk melakukan aktivitas belajar memecahkan masalah yang berhubungan dengan masalah individu sebagai makhluk social.
Ø Permainan simulasi (merupakan bagian dari simulasi yang dalam pembelajarannya siswa bermain peran sesuai dengan peran yang ditugaskan sebagai belajar membuat suatu keputusan.

a.       Tujuan
·   Tujuan langsung
a) Untuk melatih keterampilan tertentu baik yang bersifat profesional maupun kehidupan sehari-hari.
b) Untuk memperoleh pemahaman tentang konsep atau prinsip.
c) Untuk latihan memecahkan masalah.
·   Tujuan tidak langsung
a) Untuk meningkatkan aktifitas belajar dengan melibatkan siswa dalam mempelajari situasi yang hampir sama dengan kejadian sebenarnya.
b) Untuk meningkatkan motivasi belajar, karena simulasi sangat menarik dan menyenangkan siswa.
c) Melatih siswa bekerja sama dalam kelompok.
d) Mengembangkan daya kreatif siswa.
e) Melatih siswa untuk memahami dan menghargai pendapat orang lain.

b.      Karakteristik
Metode belajar simulasi banyak digunakan dalam pembelajaran IPS, PKn, dan pendidikan agama. Metode belajar simulasi lebih banyak menuntut aktivitas siswa sehingga metode simulasi sebagai metode berlandaskan CBSA dan keterampilan proses. Metode ini juga dapat digunakan dalam pembelajaran berbasis kontekstual. Siswa akan menguasai konsep dan keterampilan intelektual social dan motorik dalam bidang-bidang yang dipelajarinya serta mampu belajar melalui situasi tiruan dengan sistem umpan balik dan penyempurnaan yang berkelanjutan.
Kemempuan guru yang harus diperhatikan untuk menunjang metode simulasi diantaranya :
o   Mampu membimbing siswa dan mengarahkan teknik, prosedur dan peran yang akan dilakukan dalam simulasi
o   Mampu memberikan ilustrasi
o   Mampu menguasai peran yang dimaksud dalam simulasi tersebut
o   Mampu mengamati secra proses simulasi yang dilakukan oleh siswa
Kondisi dan kemempuan siswa yang harus diperhatikan dalam penerapan metode simulasi adalah :
o   Kondisi, minat, perhatian, dan motivasi siswa dalam bersimulasi
o   Pemahaman terhadap konsep yang akan menstimulasikan
o   Kemampuan dasr berkomunikasi dan berperan
c.       Keunggulan metode simulasi
o   Menciptakan kegairahan siswa untuk belajar.
o   Mengembangkan daya cipta siswa.
o   Siswa dapat menguasai keterampilan atau konsep-konsep tertentu melalui simulasi.
o   Mengembangkan rasa percaya diri dan perasaan positif.
o   Melalui simulasi kegiatan pembelajaran dapat berlangsung walaupun tidak dalam situasi dan obyek yang sebenarnya.
o   Melalui simulasi siswa dibantu memahami hal-hal yang asbtrak melalui kegiatan nyata, walaupun dalam bentuk tiruan.
d.      Kelamahan metode simulasi
o   Pengetahuan dan keterampilan yang disimulasikan tidak selalu sepenuhnya sama dengan kenyataan di lapangan.
o   Simulasi memerlukan kreatifitas yang tinggi dari guru dan siswa yang kadang-kadang sukar dipenuhi.
o   Perlu pemahaman siswa tentang materi dan peranannya serta fasilitas pendukung yang tidak selalu mudah terpenuhi.
o   Simulasi sebagai metode pembelajaran dapat melenceng tujnya menjadi alat hiburan.
o   Rasa malu, ragu-ragu dan tidak menguasai materi akan menyebabkan simulasi tidak mencapai tujuan.
o   Sering guru tidak melakukan diskusi balikan setelah selesai pelaksanaan simulasi, sehingga kurang bermanfaat bagi siswa lainnya.

e.       Prosedur Pelaksanaan Metode Simulasi
§  Menetapkan topic simulasi yang diarahkan oleh guru
§  Menetapkan kelompok dan topic-topik yang akan dibahas
§  Simulasi diawali dengan petunjuk dari guru tentang prosedur, teknik dan peran yang dimainkan
§  Proses pengamatan terhadap proses, peran, teknik dan prosedur dapat dilakukan dengan diskusi
§  Kesimpulan dan saran dari kegiatan simulasi

4.      Metode Demonstrasi
Metode diskusi merupakan metode mengajar yang menyajikan bahan pelajaran dengan mempertunjukan secara langsung objek atau cara melakukan sesuatu sehingga dapat mempelajarinya secara proses.

a.       Tujuan
ü  Mengajarkan suatu proses atau prosedur yang harus dikuasai oleh siswa.
ü  Mengkongkritkan informasi atau penjelasan kepada siswa.
ü  Mengembangkan kemampuan pengamatan kepada para siswa secara bersama-sama.

b.   Karakteristik
         Metode demonstrasi pada hakikatnya untuk menyampaikan pembelajaran kepada siswa dalam penguasaan proses objek tertentu. Metode ini juga identik dengan metode mengajar modeling. Dalam pelaksanaannya, selain guru yang menjadi model juga dapat mendatangkan narasumber yang akan mendemonstrasikan objek materi pelajaran.
         Kemampuan guru yang harus diperhatikan dalam menunjang keberhasilan demonstrasi diantaranya :
v  Mampu secara proses dalam melaksanakan demonstrasi materi atau topic yang dipraktikkan
v  Mampu mengelola kelas, menguasai siswa secara menyeluruh
v  Mampu menggunakan alat bantu yang digunakan
v  Mampu melaksanakan penilaian proses
Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan untuk menunjang demonstrasi adalah :
v  Siswa memiliki motivasi, motivasi, perhatian dan minat dalam topic yang akan didemonstrasikan
v  Memahami tentang tujuan/maksud yang akan didemonstrasikan
v  Mampu mengidentifikasi kondisi dan alat yang akan digunakan demonstrasi
c.   Kelebihan Metode Demonstrasi

§  Pelajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkrit sehingga tidak terjadi verbalisme.
§  Siswa akan lebih mudah memahami materi pelajaran yang didemontrasikan itu.
§  Proses pembelajaran akan sangat menarik, sebab siswa tak hanya mendengar tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi.
§  Siswa akan lebih aktif mengamati dan tertarik untuk mencobanya sendiri.
§  Menyajikan materi yang tidak bisa disajikan oleh metode lain.
d.   Kelemahan Metode Demonstrasi

§  Tidak semua guru dapat melakukan demonstrasi dengan baik.
§  Terbatasnya sumber belajar, alat pelajaran, media pembelajaran, situasi yang sering tidak mudah diatur dan terbatasnya waktu.
§  Demonstrasi memerlukan waktu yang lebih banyak dibanding dengan metode ceramah dan tanya jawab.
§  Metode demonstrasi memerlukan persiapan dan perancangan yang matang.

e.   Prosedur Pelaksanaan Metode Demonstrasi
o   Mempersiapkan alat bantu yang akan digunakan dalam pembelajaran
o   Memberikan penjelasan tenteng topic yang akan didemonstrasikan
o   Pelaksanaan demonstrasi bersamaan dengan perhatian dan peniruan dari siswa
o   Penguatan (diskusi, Tanya jawab atau latihan) terhadap hasil demonstrasi
o   Kesimpulan

5.      Metode Eksperimen
Metode eksperimen merupakan metode mengajar yang dalam penyajiannya atau pembahasan materinya melalui percobaan atau pencobaan sesuatu serta mengamati secara proses. Eksperimen sulit dipisahkan dengan demonstrasi karena keduannya kemungkinan dapat digunakan secara bersamaan. Eksperimen dapat dilakukan kelompok atau individu, di dalam atau luar ruangan. Setiap kegiatan eksperimen harus dilakukan secara sistemik dan sistematik, yaitu harus dimulai dari perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan kajian hasil.

a.   Tujuan

ü  Siswa mampu menyimpulkan fakta-fakta, informasi atau data yang diperoleh.
ü  Siswa mampu merancang, mempersiapkan, melaksanakan dan melaporkan percobaannya.
ü  Siswa mampu menggunakan logika berpikir induktif untuk menarik kesimpulan dari fakta, informasi atau data yang dikumpulkan melalui percobaan.
ü  Siswa mampu berpikir sistematis, disiplin tinggi, hidup teratur dan rapi.
b.   Karakteristik
           Implementasi pembelajaran eksperimen selalu menuntut penggunaan alat bantu yang sebenarnya karena esensi pembelajaran ini adalah mencobakan sesuatu objek. Metode ini lebih mengutamakan aktivitas siswa sehingga guru cenderung lebih banyak sebagai pembimbing atau fasilitator. Untuk mendukung efektivitas dan efisiensi pembelajaran eksperimen diperlukan adanya pedoman pembelajaran untuk siswa.
           Kemampuan guru yang harus diperhatikan agar eksperimen berhasil dengan baik adalah :
·         Mampu membimbing siswa dari merumuskan hipotesis sampai pada pembuktian dan kesimpulan serta membuat laporan eksperimen
·         Menguasai konsep yang dieksperimenkan
·         Mampu mengelola kelas
·         Mampu menciptakan kondisi pembelajaran eksperimen yang efektif
·         Mampu memberikan penilaian secara proses
Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan untuk menunjang eksperimen adalah :
·         Memiliki motivasi, perhatian, dan minat belajar melalui eksperimen
·         Memiliki kemampuan untuk melaksanakan eksperimen
·         Memiliki sikap yang tekun, teliti dan kerja keras
·         Mampu menulis, membaca, dan menyimak dengan baik
c.   Kelebihan Metode Eksperimen

Ø  Membuat siswa percaya pada kebenaran kesimpulan percobaannya sendiri daripada menurut cerita orang atau buku.
Ø  Siswa aktif mengumpulkan fakta, informasi atau data yang diperlukan melalui percobaan yang dilakukannya.
Ø  Dapat digunakan untuk melaksanakan prosedur metode ilmiah dan berpikir ilmiah.
Ø  Hasil belajar dikuasai siswa dengan baik dan tahan lama dalam ingatan.
Ø  Menghilangkan verbalisme.
d.   Kelemahan Metode Eksperimen
Ø  Memerlukan peralatan dan bahan percobaan yang lengkap serta umumnya mahal.
Ø  Dapat menghambat lajunya pembelajaran sebab eksperimen umumnya memerlukan waktu lama.
Ø  Kesalahan dalam eksperimen akan berakibat pada kesalahan kesimpulannya.
Ø  Belum tentu semua guru dan siswa menguasai metode eksperimen.

e.   Prosedur Pelaksanaan Metode Eksperimen
§  Mempersiapkan alat bantu (alat eksperimen)
§  Petunjuk dan informasi tentang tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam eksperimen
§  Pelaksanaan eksperimen dengan menggunakan lembaran kerja/pedoman eksperimen yang disusun secara sistematis sehingga siswa dalam pelaksanaannya tidak banyak mendapat kesulitan dalam membuat laporan
§  Penguatan perolehan temuan-temuan eksperimen dilakukan dengan diskusi, tanya jawab atau tugas
§  Kesimpulan

6.      Metode Karya Wisata
Pembelajaran outdoor hamper identik dengan pembelajaran karya wisata (field trip) artinya aktivitas siswa dibawa ke luar kelas. Sagala (2006) menyatakan bahwa karya wisata atau studi wisata sebagai metode pembelajaran adalah siswa dibawah bimbingan guru mengunjungi tempat-tempat tertentu dengan maksud untuk mempelajari obyek belajar yang ada di tempat itu.
a.   Tujuan

ü  Mengkaji materi pembelajaran tertentu sebagaimana direncanakan dalam kurikulum/silabus. Misalnya untuk mempelajari cara berternak sapi perah dan pengelolahan susunya, maka siswa diajak berkarya wisata ke peternakan sapi perah.
ü  Melengkapi materi pelajaran yang tertulis di buku sehingga pemahaman siswa menjadi lebih jelas dan konkrit.
ü  Memupuk rasa cinta lingkungan, daerah, tanah air, dan penghargaan terhadap pahlawan serta pemimpin yang berjasa dimasa silam.

b.   Karakteristik
·         Menemukan sumber bahan pelajaran yang sesuai dengan perkembangan masyarakat
·         Dilaksanakan di luar kelas atau sekolah
·         Memiliki perencaaan
·         Aktivitas siswa lebih muncul dari pada guru
·         Aspek pembelajaran merupakan salah satu implementasi dari pembelajaran berbasis kontekstual
Kemempuan guru yang harus diperhatikan agar karya wisata berhasil dengan baik adalah :
·         Mampu mengidentifikasi objek wisata yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
·         Mampu membuat perencanaan dan panduan siswa dalam melaksanakan tujuan wisata
·         Mampu mempersiapakan alat dan bahan yang akan digunakan dalam karya wisata
·         Mampu mengontrol, memfasilitasi, dan membimbing aktivitas siswa selama melaksanakan kegiatan
·         Mampu menilai kegiatan karya wisata
Kondisi dan kemampuan siswa yanh harus diperhatikan untuk menunjang karya wisata adalah :
·         Mampu memahami petunjuk pelaksanaan kerya wisata
·         Mampu menyusun laporan hasil karya wisata
·         Mampu belajar secara mandiri maupun kelompok
·         Mampu menggunakan alat atau bahan yang diperlukan dalam karya wisata
c.  Kelebihan Metode Karya Wisata

o   Siswa dapat belajar langsung di lapangan sehingga pengetahuan yang diperoleh nyata, hidup, bermakna, dan komperhensif.
o   Siswa dapat menemukan sendiri jawaban dari masalah atau pertanyaan tentang materi yang dipelajari dengan melihat, mendengar, mencoba dan membuktikan sendiri secara langsung.
o   Motivasi dan minat belajar siswa tinggi. Siswa senang belajar melalui karya wisata.
o   Guru diperingan tugasnya dalam menyampaikan materi pelajaran, karena materi disampaikan oleh nara sumber atau observasi langsung oleh siswa sendiri.
o   Siswa aktif belajar melalui observasi, wawancara, percobaan, menggolong-golongkan, dan sebagainya.
d.   Kelemahan Metode Karya Wisata

o   Memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak.
o   Memerlukan waktu yang cukup lama, apalagi kalau dilaksanakan terlalu sering dan jauh dari sekolah, sehingga dapat mengganggu jadwal pelajaran.
o   Memerlukan biaya yang relatif tinggi.
o   Memerlukan pengawasan yang ketat agar siswa fokus kepada tugasnya.
o   Laporan hasil karya wisata biasanya diserahkan tidak tepat waktu.
e.   Prosedur Pelaksanaan Metode Karya Wisata
ü  Manetapkan tujuan dan kompetensi yang akan dicapai oleh siswa
ü  Mempelajari topic karya wisata
ü  Merumuskan kegiatan yang akan ditempuh
ü  Melaksanakan kegiatan
ü  Menilai kegiatan
ü  Melaporkan hasil kegiatan
7.      Metode Pemecahan Masalah
Metode mengajar pemecahan masalah merupakan metode mengajar yang banyak mengembangkan kemempuan berfikir tingkat tinggi. Metode pemecahan massalah sering juga digunakan dalam implementasi pembelajaran terpedu maupun kontekstual karena pembelajaran ini dikembangkan secara integritas antara kemampuan siswa dengan topic bahasan maupun lingkungan.
a.   Karakteristik
o   Sesuai jika digunakan pada siswa SD kelas tinggi
o   Cenderung pendekatan induktif yang digunakan dalam proses pembelajaran
o   Siswa belajar mulai dari hal-hal yang khusus sampai yang umum
Kemampuan guru yang harus diperhatikan agar pemecahan masalah berhasil dengan baik diantaranya adalah :
§  Mampu membimbing siswa dari merumuskan hipotesis sampai pada pembuktian dan kesimpulan serta membuat laporan pemecahan masalah
§  Menguasai konsep yang di problem solving kan
§  Mampu mengelola kelas
§  Mampu menciptakan kondisi pembelajaran pemecahan masalah secara efektif
§  Mampu memberikan penilaian secara proses
Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan untuk menunjang penggunaan metode ini adalah :
§  Memiliki motivasi, perhatian, dan minat belajar melalui pemecahan masalah
§  Memiliki kemampuan melaksanakan pemecahan masalah
§  Memiliki sikap yang tekun, teliti dan kerja keras
§  Mampu menulis, membaca, dan menyimak dengan baik
b.   Keunggulan Metode Pemecahan Masalah
Ø  Mengembangkan kemampuan berfikir ilmiah
Ø  Mengembangkan kemampuan berfikir kritis
Ø  Mempelajari bahan pelajaran yang actual dengan kebutuhan dan perkembangan masyarakat
Ø  Jika dilaksanakan dengan kelompok dapat mengembangkan kemampuan social siswa
Ø  Mengoptimalkan kemampuan siswa
c.   Kelemahan Metode Pemecahan Masalah
Ø  Waktu yang digunakan relative lama
Ø  Bahan pelajaran tidak bersifat logis dan sistematis
Ø  Memerlukan bimbingan dari guru
d.   Prosedur Pelaksanaan Metode Pemecahan Masalah
Ø  Merumuskan dan membatasi masalah
Masalah yang diambil dari kehidupan seharu-hari atau masalah actual yang biasanya lebih kompleks. Oleh karena itu, siswa harus merumuskan dulu menjadi masalah yang jelas dan membatasi masalah tersebut.
Ø  Merumuskan dugaan dan pertanyaan
Siswa di bawah bimbingan guru ditugaskan untuk membuat pertanyaan atau merumuskan dugaan atas jawaban dari permasalahan, artinya dugaan tersebut dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan.
Ø  Mengumpulkan data dan mengolah data
Untuk menjawab pertanyaan yang telah diajukan. Data tersebut dapat diperoleh dari buku, dokumen, atau informasi langsung dari sumbernya.
Ø  Membuktikan dan menjawab pertanyaan
Data-data yang diperoleh dikelompokkan atau dianalisis atau diklarifikasi untuk menjawab pertanyaan.
Ø  Merumuskan kesimpulan
Hasil pembuktian tersebut dirumuskan menjadi alternative jawaban atas pertanyaan yang telah diajukan dapat berupa alternative tindakan, upaya-upaya untuk masalah yang dihadapi
BAB 4
PENUTUP


A.    Kesimpulan
Mengajar bukan hanya menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa, tetapi merupakan suatu proses upaya dalam membimbing dan memfasilitasi siswa supaya dapat belajar secara efektif dan efisien. Keberhasilan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh proses pembelajaran yang dikembangkan oleh guru. Oleh karena itu guru harus memiliki kemampuan dalam memilih, mengembangkan dan menerapkan berbagai metode mengajar dalam mencapai tujuan pembelajaran. Metode tersebut bisa berupa metode ceramah, metode diskusi, metode simulasi, metode demonstrasi, metode eksperimen, metode karya wisata dan metode pemecahan masalah. Guru dapat memilih atau menentukan suatu metode mengajar yang digunakan dalam proses pembelajaran harus mempertimbangkan factor-faktor yang dianggap berpengaruh terhadap efektivitas pembelajaran. Lebih jauh guru harus memiliki kemampuan dalam menerapkan metode tersebut dalam pembelajaran.

B.     Saran
Dengan mempelajari materi ini, diharapkan pembaca dapat memmpelajari dan mengusai berbagai metode pembelajaran yang ada. Serta diharapkan pembaca akan dapat memilih metode mana yang cocok untuk digunakan dalam proses pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Sehingga materi pembelajaran yang diajarkan dapat diterima peserta didik.








DAFTAR PUSTAKA

Anitah, Sri. dkk. 2007. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta : Universitas Terbuka.
Abimanyu, Soli. dkk. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta : Direktorat Jendral Pendidikan Departemen Pendidikan Nasional.


























Tidak ada komentar:

Posting Komentar