BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Proses pembelajaran merupakan
upaya yang dilakukan guru untuk membantu terjadinya proses belajar pada diri
siswa. Oleh karena itu, pembelajaran harus dirancang dan dilaksanakan secara
sistematis dan sistemik. Anda sebagai guru tentu di tuntut untuk melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan prosedur yang tepat.
Secara umum, prosedur
pembelajaran terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.
Ketiga kegiatan tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dan berurutan dalam
membentuk kemampuan yang diharapkan dikuasai siswa. Oleh karena itu, guru
dituntut untuk mampu merancang dan melaksanakan pembelajaran dengan baik. Mengingat
pentingnya penguasaan guru terhadap kemampuan merancang dan melaksanakan
pembelajaran, diharapkan mampu merancang prosedur umum pembelajaaran. Secara
lebih khusus, diharapkan mampu memberikan contoh kegiatan, seperti :
prapembelajaran, awal pembelajaran, inti pembelajaran, akhir pembelajaran dan
tindak lanjut pembelajaran.
Untuk membantu dalam menguasai
semua kemampuan tersebut, dalam makalah ini akan disajikan pembahasan dan
contoh yang berkenaan denga prosedur pembelajaran dalam tiga kegiatan belajar,
yaitu: Kegiatan Prapembelajaran dan Awal Pembelajaran, Kegiatan inti
Pembelajaran, Kegiatan Akhir dan Tindak Lanjut Pembelajaran.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
kegiatan pra dan awal pembelajaran?
2.
Bagaimana
kegiatan inti dalam pembelajaran ?
3.
Bagaiamana
kegiatan akhir dan tindak lanjut pembelajaran ?
C. Tujuan
Untuk mengetahui bagaiman
kegiatan pra dan awal pembelajaran,
kegiatan inti dalam pembelajaran , kegiatan akhir dan tindak lanjut
pembelajaran,
BAB
II
PEMBAHASAN
Kegiatan
Pra dan Awal Pembelajaran
A. Kegiatan
Pra Pembelajaran
Kegiatan prapembelajaran atau disebut juga kegiatan
prainstruksional adalah kegiatan pendahuluan pembelajaran yang diarahkan untuk
menyiapkan siswa untuk mengikuti pelajaran. Kegiatan pembelajaran biasanya
bersifat umum dan tidak berkaitan langsung dengan kompetensi atau materi yang
akan di bahas dalam kegiatan inti pembelajaran.
Upaya yang dapat dilakukan guru pada tahap
prapembelajaran diantaranya adalah sebagai berikut:
1.
Menciptakan
sikap dan suasana kelas yang menarik
Kondisi belajar dapat di pengaruhi oleh sikap guru
di depan kelas. Guru harus memperlihatkan sikap yang menyenangkan supaya siswa
tidak merasa tegang, kaku, bahkan takut mengikuti pelajaran. Kondisi yang
menyenangkan ini harus diciptakan mulai dari awal pembelajarn sehingga siswa
akan mampu melakukan aktivitas belajar dengan penuh percaya diri tanpa ada
tekanan yang dapat menghambat kreativitasnya. Di samping itu, guru juga perlu
mempersiapkan dan menata alat-fasilitas kelas yang memudahkan siswa beraktivitas
belajar dalam kelas, misalnya menyiapkan buku dan alat tulis yang akan
digunakan siswa serta alat peraga yang akan digunakan guru. Hal kecil juga
dapat berpengaruh terhadap kondisi belajar misalnya kebersihan dan kerapian
tempat belajar. Memberikan salam di awal pertemuan dan berdoa sebelum pelajaran
dimulai juga merupakan kegiatan prapembelajaran yang dapat menciptakan suasana
kelas yang menyenangkan.
2.
Memeriksa
Kehadiran Siswa
3.
Menciptakan
Kesiapan Belajar Siswa
Kesiapan
(readineas) belajar siswa merupakan salah
satu prinsip belajar yang sangat berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar
siswa. Oleh karena itu, guru perlu membantu mengembangkan kesiapan belajar dan
menumbuhkan semangat siswa dalam belajarnya.
Ada
beberapa alternatif yang dapat dilakukan guru dalam menciptakan kesiapan dan
semangat siswa dalam belajar, di antaranya adalah sebagai berikut
a.
Membantu
atau membimbing siswa dalam mempersiapkan fasilitas/sumber belajar yang diperlukan
dalam kegiatan belajar.
b.
Menciptakan
kondisi belajar untuk meningkatkan perhatian siswa dalam belajar.
c.
Menunjukan
minat dan penuh semangat yang tinggi dalam mengajar.
d.
Mengontrol
(mengelola) seluruh aktivitas siswa mulai dari awal sampai akhir pembelajaran.
e.
Menggunakan
berbagai media pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran dan minat siswa.
f.
Mengembangkan
kegiatan belajar yang memungkinkan siswa dapat melakukannya.
4.
Menciptakan
Suasana Belajar yang Demokratis
Untuk
menciptakan suasana belajar yang demokratis guru harus membimbing siswa agar
berani menjawab, berani bertanya, berani berpendapat atau berani mengeluarkan
ide-ide, dan berani memperlihatkan unjuk kerja (performace). Guru harus selalu memberikan kesempatan pada siswa
untuk melakukan kreativitas. Pemberian kesempatan seperti ini akan memungkinkan
guru untuk mengembangkan bakat dan keunggulan yang dimiliki oleh siswa.
B. Kegiatan
Awal Pembelajaran
Kegiatan
awal pembelajaran dilaksanakan untuk menyiapkan mental siswa dalam memasuki
kegiatan inti pembelajaran. Selain itu, kegiatan awal dilaksanakan untuk membangkitkan motivasi dan
perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran, memberikan gambaran yang jelas
tentang batas-batas tugas atau kegiatan yang akan dilaksanakan, dan menunjukan
hubungan antara pengalaman anak dengan materi yang akan dipelajari.
Kegiatan-kegiatan
yang dapat dilakukan guru dalam tahap kegiatan awal pembelajaran.
1.
Menimbulkan
motivasi dan perhatian siswa
Membangkitkan
motivasi dan perhatian siswa merupakan kegiatan yang perlu dilaksanakan pada
setiap tahapan kegiatan pembelajaran. Khususnya pada tahap awal pembelajaran,
siswa perlu difokuskan perhatiannya pada materi yang akan dibahas. Untuk itu,
guru hendaknya melakukan kegiatan yang dapat menarik perhatian siswa. Misalnya,
dengan menyampaikan cerita yang menimbulkan pertanyaan, menunjukan gambar atau
peraga.
2.
Memberi
Acuan
Kegiatan
yang dapat dilakukan guru dalam memberi acuan, di antaranya dalah sebagai
berikut.
a.
Memberitahukan
tujuan (kemampuan) yang diharapkan atau garis besar materi yang akan
dipelajari.
b.
Menyampaikan
alternatif kegiatan belajar yang ditempuh siswa.
3.
Membuat Kaitan
Siswa
akan tertarik terhadap pelajaran yang diberikan apabila mereka melihat kaitan
atau hubungan dengan apa yang telah dikenal atau sesuai dengan pengalaman
mereka terdahulu atau sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka. Beberapa cara
di antaranya yang dapat dilakukan guru dalam membuat kaitan.
a.
Mengajukan
pertanyaan tentang bahan pelajaran yang sudah dipelajari sebelumnya.
b.
Menunjukan
manfaat materi yang dipelajari
c.
Meminta
sisiwa mengemukakan pengalaman berkaitan dengan materi yang akan dibahas
4.
Melaksanakan
Tes Awal
Tes
awal dilakukan apabila materi yang akan dibahas merupakan materi baru dan kita
ingin mengetahui seberapa banyak siswa telah menguasai materi yang akan dibahas
tersebut.
Ada
beberapa hal yang hal yang harus
dilakukan oleh guru sejalan dengan tugasnya di sekolah, khususnya dalam
melaksanakan kegiatan awal pembelajaran di antaranya adalah guru hendaknya:
a.
Memahami
latar belakang (termasuk kemampuan siswa)
b.
Dapat
membangkitkan (menarik) perhatian siswa sehingga perhatian siswa terpusat pada
pelajaran yang akan diikutinya
c.
Dapat
memberikan bimbingan belajar secara kelompok maupun individu
d.
Dapat
menciptakan interaksi edukatif yang efektif sehingga siswa merasakan adanya
suasana belajar yang aman dan menyenangkan
e.
Memberikan
penguatan pada siswa
f.
Menanamkan
disiplin pada siswa
Kegiatan
Inti dalam Pembelajaran
A. Pembahasan
Materi Pembelajaran Dalam Pembelajaran Klasikal
Kegiatan
pembelajaran klasikal cenderung digunakan apabila dalam proses pembelajaran
guru lebih menyajikan materi (eksploratif). Penyajian dalam pembelajaran
klasikal lebih menekankan pada kegiatan pemberian informasi atau penjelasan
materi yang belum dipahami siswa. Salah satu keunggulan pembelajaran klasikal
adalah memberi kemudahan bagi guru dalam mengorganisasi materi pelajaran,
karena bahan pelajaran tersebut seragam diberikan pada siswa. Pembelajaran klasikal
dapat digunakan apabila materi pelajaran lebih bersifat informatif atau fakta.
Selain itu pembelajaran klasikal terutama di tujukan untuk memberikan informasi
atau sebagai pengantar dalam proses pembelajaran.
Alternatif
metode yang sering digunakan dalam pembelajaran klasikal adalah metode ceramah
dan tanya jawab berfariasi atau metode lain yang di anggap sesuai dengan
karekteristik materi pelajaran.
1.
Prinsip-prinsip
Pembelajaran Klasikal
a.
Sistematik
Dalam
pembelajaran klasikal, bahan pembelajaran harus disajikan secara berurutan dan
selalu berorientasi pada tujuan yang telah
di tetapkan. Sajian bahan pelajaran dapat di sampaikan mulai dari yang
mudah sampai pada yang sulit atau dari yang sifatnya konkret sampai pada yang
abstrak.
b.
Perhatian
dan aktivitas
Prinsip
ini menuntut bahwa dalam pembelajaran klasikal guru harus selalu memberikan
perhatian terhadap aktivitas siswa secara menyeluruh dalam kelas. Di samping
itu, guru harus mampu membangkitkan perhatian siswa selama proses pembelajaran
berlangsung. Perhatian dan motivasi siswa dalam pembelajaran klasikal sangat
memegang peranan penting.
Cara
dan sikap yang tepat yang ditunjukan guru dapat membangkitkan motivasi dan rasa
percaya diri siswa sehingga siswa akan berani bertanya atau menjawab pertanyaan
bahkan mengeluarkan gagasan-gagasan.
c.
Media
pembelajaran
Salah
satu keunggulan penggunaan media pembelajaran adalah dapat mengurangi
verbalisme siawa terhadap informasi yang diberikan oleh guru. Banyak objek di
sekitar siswa yang dapat dijadikan media atau sumber belajar siswa, apalagi
pembelajaran yang dianggap efektif adalah pembelajaran yang berbasis
kontekstual. Artinya semua objek yang ada di lingkungan siswa yang dianggap sesuai
dengan karakteristik materi dan tujuan pembelajaran dapat digunakan guru menjadi
media maupun sumber belajar siswa.
d.
Latihan
atau penugasan
Untuk
memantapkan dan memperkuat terhadap penguasan siswa terhadap materi pelajaran,
guru perlu memberikan latihan atau tugas-tugas. Latihan dan penugasan ini tidak
boleh berlebihan. Latihan yang tidak sesuai dengan kemampuan siswa akan
menyebabkan siswa frustasi sehingga tujuan pemberian latihan dan tugas tidak
tercapai.
2.
Kegiatan
Inti dalam Pembelajaran klasikal
Pertama,
menyajikan (presentasi) bahan pelajaran dengan ceramah bervariasi. Penjelasan guru tentang materi pelajaran
harus dapat disimak oleh seluruh siswa dalam kelas. Selama menjelaskan guru
hendaknya tidak terus menerus berbicara tetapi selang beberapa menit selalu
memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya atau guru sendiri mengajukan
pertanyaan kepada siswa. Setelah merasa yakin memahami materi yang dijelaskan,
guru melanjutkan kembali ke materi berikutnya.
Kedua,
melakukan asosiasi dan memberikan ilustrasi untuk meningkatkan pemahaman siswa
terhadap bahan pelajaran dengan cara menghubungkan atau mengaitkan materi yang
sedang di pelajari. Melalui kegiatan ini diharapkan pemahaman siswa terhadap
materi pelajaran akan semakin meningkat.
Pada
akhir pembelajaran kasikal, guru dapat meminta siswa untuk melakukan kegiatan
berikut:
a.
Aplikasi
bahan pelajaran yang telah dipelajari dengan cara tertulis atau lisan. Kegiatan
yang dapat dilakukan di antaranya siswa di minta untuk mengerjakan soal-soal
atau menjawab pertanyaan.
b.
Menyimpulkan
bahan pelajaran yang telah dipelajari. Kesimpulan ini sebaiknya di buat siswa
di bawah bimbingan guru.
B. Pembahasan
materi pelajaran dalam pembelajaran kelompok
Pembelajaran
kelompok merupakan suatu proses pembelajaran yang di desain dalam bentuk
kelompok dengan jumlah siswa antara 4 sampai 6 orang sesuai denagn kebutuhan
dan tujuan belajar. Dalam pembelajaran kelompok sangat memeungkinkan siswa
untuk mengumpulkan informasi dan membangun pengetahuan secara bekerjasama.
Misalnya dengan kegiatan diskusi, pemecahan masalah, inkuiri.
Pembelajaran
kelompok sering disebut dengan pembelajaran kooperatif (cooperatif learning).
Berdasarkan teori yang melandasi pembelajaran kelompok, siswa akan lebih mudah
menemukan dan memahami konsep-konsep yang dianggap sulit sebelumnya melalui
belajar secara kelompok dan bekerjasama. Melalui kegiatan kelompok secara
langsung siswa akan belajar berfikir logis, kritis, dan kooperatif dalam
memberikan alternatif penyelesaian masalah melalui kesepakatan kelompok.
1.
Prinsip-prinsip
pembelajaran kelompok
a.
Adanya
topik dan permasalahan
Tujuan
utama dalam pembelajaran kelompok yaitu membentuk siswa untuk memiliki
kemampuan bekerja sama serta memiliki sikap toleransi bertanggung jawab. Dengan
demikian, tugas guru pada prinsipnya adalah mengarahkan/mengkondisikan kegiatan
bekajar sehingga siswa mampu bekerja sama dalam memecahkan permasalahan.
b.
Pembentukan
kelompok
Pembelajaran
kelompok harus didasarkan pada pengelompokan siswa sesuai dengan karakteristik
siswa dan tujuan pembelajaran. Karakteristik siswa yang perlu di perhatikan
dalam pembentukan kelompok diantaranya adalah kepandaian, jenis kelamin,
kelancaran berbicara, dan kekuatan (kondisi) fisik.
c.
Kerja
sama
Adanya
kerja sama merupakan salah satu prasyarat utama yang harus dipenuhi dalam
pembelajaran kelompok.
d.
Prhatian
Guru
harus memperhatikan siswa secara kelompok sekaligus memperhatikan siswa sebagai
individu dalam kelompok. Setiap perhatian yang diberikan oleh guru akan dapat
membangkitkan perhatian dan keterlibatan siswa dalam kegiatan kelompoknya.
Meskipun kegiatan dilakukan dalam kelompok, perhatian guru tetap diarahkan
kepada siswa secara individu.
e.
Motivasi
Untuk
menunjang keberhasilan belajar secara kelompok, guru harus memberikan motivasi
dan bimbingan terhadap siswa secara individu dalam kelompok. Motivasi belajar
siswa akan muncul apabila guru dapat memberikan suasana belajar yang kondusif,
menyenangkan, dan efektif.
f.
Sumber
belajar dan fasilitas
Kelengkapan
sumber belajar merupakan salah satu aspek yang memberiakan daya dukung yang
kuat terhadap keberhasilan belajar kelompok. Misalnya untuk kerja kelompok
siswa memerlukan fasilitas untuk kerja (praktik). Ketersediaan sumber belajar
dan fasilitas yangdiperlukan akan menunjang keberhasilan pencapaian tujuan
pembelajaran secara optimal.oleh karena itu, sumber belajar dan fasilitas belajar
harus diupayakan oleh pihak sekolah guna menunjang optimalisasi belajar secara
kelompok.
g.
Latihan
dan tugas
Untuk
memperkuat hasil belajar kelompok, guru harus memberikan tugas dan
latihan-latihan pada semua siswa secara individu yang diorganisasi secara
efektif dalam belajar kelompok.
2.
Kegiatan
inti dalam pembelajaran kelompok
Pada
kegiatan pendahuluan guru dapat menyampaikan tujuan yang diharapkan dan topik
pembelajaran yang akan dibahas dalam kegiatan kelompok. Langkah berikutnya guru
mengelompokan siswa sesuai kriteria yang telah ditentukan dan memberikan
penjelasan pada siswa tentang tahapan belajar. Setelah semua siswa memahami
tugas dan kegiatan yang harus dilakukan dalam kelompok, selanjutnya siswa
melakukan diskusi sebagai kegiatan inti pembelajaran dengan langkah-langkah
sebagai berikut.
Pertama,
merumuskan masalah berdasarkan topik pembahasan dan tujuan pembelajaran.
Perumusan masalah harus dilakukan oleh siswa dibawah bimbingan guru.
Kedua,
mengidentifikasi masalah atau sub-submasalah berdasarkan permasalahan yang
telah dirumuskan.
Ketiga,
analisis masalah berdasarkan sub-submasalah. Dalam tahap ini siswa dikondisikan
secara individu dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan atau
persoalan-persoalan sampai mencapai satu kesepakatan untuk menjawab persoalan
kelompok.
Keempat,
menyusun laporan oleh masing-masing kelompok.
Kelima,
presentasi kelompok atau melaporkan hasil diskusi kelompok kecil pada seluruh
kelompok dilanjutkan diskusi kelas yang langsung dibimbing oleh guru. Dalam
tahap ini sekaligus melaksanakan penguatan pemahaman konsep dan prinsip yang
diperoleh dari diskusi.
Pada
akhir kegiatan, siswa dibawah bimbingan guru menyimpulkan hasil diskusi
berdasarkan rumusan masalah dan sub-submasalah.
C. Pembahasan
materi Pelajaran dalam Pembelajaran Perseorangan
Kegiatan
pembelajaran perseorangan dapat membantu proses pembelajaran yang mengarah pada
optimalisasi kemampuan siswa secara individu. Implemenyasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK), yang di dalamnya
mencakup implementasi diversifikasi kurikulum, menurut adanya penyesuaian
pembelajaran dengan potensi siswa. Diversifikasi kurikulum merupakan sustu
kurikulum yang dapat memperluas, memperdalam, dan menyesuaikan dengan keragaman
kondisi dan kebutuhan, baik yang menyangkut kemampuan atau potensi siswa maupun
yang menyangkut potensi lingkungan. Salah satu pendekatan pembelajaran yang memungkinkan
dapat memfasilitasi penyesuaian dengan potensi siswa (diversifikasi kurikulum)
adalah pembelajaran perseorangan.
Kegiatan
pembelajaran perseorangan di tujukan unyuk menampung kegiatan pengayaan dan
perbaikan. Pembelajaran perseoranggan pada dasarnya dilandasi oleh
prinsip-prinsip belajar tuntas (mastery learning).
Pembelajaran
perseorangan pada umumnya lebih banyak diterapkan dalam pemberian tugas dan
atau latihan. Dalam pelaksanaannya, setelah menyampaikan tujuan pembelajaran
dan memberikan pengarahan tentang tahapan atau teknik belajar yang harus di
tempuh oleh siswa (kegiatan awal pembelajaran), langkah selajutnya (kegiatan
inti pembelajaran) yang dilakukan guru adalah sebagai berikut.
Pertama, menjelaskan secara singkat tentang materi pelajaran
yang akan di tugaskan atau yang akan dilatihkan pada siswa.
Kedua, memberikan lembaran kerja atau tugas. Pada tahap
ini, guru memberikan bimbingan atau arahan/petunjuk yang sistematis secara
lisan dan tertulis. Selain itu guru juga hendaknya memberikan stimulus atau
dorongan supaya siswa dapat melakukan interaksi dan asosiasi, sehingga tugas
atau latihan tersebut dapat dilakukan secara optimal.
Ketiga, memantau dan menilai siswa. Pada kesempatan ini guru
berkeliling memantau kegiatan yang dilakukan siswa, dan memberikan bantuan atau
bimbingan, apabila ada siswa yang menggalami kesulitan dalam mengerjakan tugas
atau latihan.
Pada
akhir kegiatan pembelajaran, guru memeriksa dan menilai tugas atau latihan yang
telah dikerjakan oleh siswa serta memberika balikan terhadap pekerjaan siswa.
Guru juga dapat membuat kesimpulan bersama-sama siswa tentang materi pelajaran
yang telah ditugaskan.
Kegiatan
Akhir dan Tindak lanjut Pembelajaran
A.
Kegiatan
Akhir Pembelajaran
Tujuan adanya kegiatan akhir
pembelajaran adalah untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap kompetensi yang
diharapkan. Dengan demikian guru akan mengetahui kompetensi yang sudah dan yang
belum dikuasi siswa. Kegiatan yang dilakukan guru adalah separti memberikan tes, baik lisan maupun tulisan.
Guru juga memberikan kegiatan lain seperti:
a. Meninjau
kembali penguasaan siswa
b. Untuk
meninjau kembali pennguasaan siswa terhadap materi yang telah dipelajari siswa,
guru dapat melakukan dua cara yaitu merangkum (menyimpulkan) pokok materi atau
membuaat ringkasan materi pelajaran. Kedua kegiatan tersebut sebaiknya
dilakukan oleh siswa dibawah bimbingan guru sehingga pada saat siswa membuat
rangkuman atau ringkasan jika ada kesalahan guru bisa membetulkan untuk
menyempurnakan rangkuman yang telah dibuat siswa. Adapun kriteria dalam membuat
rangkuman/ringkasan yaitu :
a. Berorientesi
pada acuan hasil belajar dan kompetensi dasar.
b. Singkat,
jelas, dan bahasa (tulis/lisan) mudah dipahami.
c. Kesimpulan/ringkasan
tidak keluar dari topik yang telah dibahas.
d. Dapat
menggunakan waktu sesingkat mungkin.
Selain untuk memantapkan penguasaan
siswa terhadap pokok-pokok materi yang dipelajari, rangkuman/ringkasan akan
sangat berguna sekali bagi siswa yang tidak memiliki buku sumber.
1. Melaksanakan
Penilaian
Kegiatan penilain dalam pembelajaran
merupakan kegiatan mutlak yang haarus dilaksanakan oleh guru dalam
pembelajaran. Oleh karena itu, guru perlu memiliki kemampuan dalam menilai
hasil belajar siswa. Penilaian belajar dalam kegiatan akhir pembelajaran
(postest), tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa
setelah mengikuti pelajaran tersebut.
Waktu yang tersedia untuk kegiatan
akhir/tindak lanjut relatif singkat, maka guru perlu mengidentifikasi teknik
yang dianggap tepat untuk efektivitas dan efisiensi dalam pelaksanakan
penilaian. Dalam prosesnya guru dapat melaksanakan penilaian secara lisan yang
ditujukan pada beberapa siswa yang dianggap representatif (mewakili) seluruh
siswa. Teknik lain yang dapat digunakan adalah secara tertulis yang dikerjakan
oleh siswa di rumah, kecuali kalau waktunya memungkinkan dapat dilaksanakan di
sekolah. Perlu diperhatikan sebelum melaksanakan kegiatan penilaian akhir, guru
harus mengkondisikan siswa. Supaya siswa secara maksimal dapat mengorganisasi
(pemahaman) kembali tentang materi pelajaran yang telah dibahas. Kegiatan
penilaian dalam pembelajaran yang perlu dikembangkan oleh guru meliputi
penilaian proses dan penilaian produk. Penilaian proses seperti yang telah
dijelasklan pada kegiatan inti dalam pembelajaran. Sedangkan penilaian produk
lebih menekankan pada kegiatan penilaian untuk mengetahui sejauh mana hasil
belajar yang diperoleh siswa. Dua jenis penilaian tersebut sangat penting dalam
pembelajaran. Mengkaji hasil penilaian akhir ,yaitu setelah melaksanakan
kegiatan penilain guru harus mengkaji apakah hasil belajar tersebut sesuai
dengan tujuan pembelajaran. Apabila
penilaian dilaksanakan secara lisan, maka dalam tahapan ini guru perlu memutuskan
secara spontan dalam menganalisis/mengidentifikasi hasil belajar tersebut.
Kemudian gabungkan dengan hasil penilaian proses, maka guru akan memperoleh
gambaran kegiatan tindak lanjut yang bagaimana yang harus diberikan pada siswa.
B.
Melaksanakan
Kegiatan Tindak Lanjut Pembelajaran
Berdasarkan hasil kegiatan akhir, guru
dapat mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Kegiatan tidak lanjut pembelajaran dilaksanakan di luar jam pelajaran, sebab
kegiatan akhir alokasi waktunya relatif sedikit. Melaksanakan kegiatan tindak
lanjut pembelajaran pada prinsipnya
adalah untuk mengoptimalkan hasil belajar siswa. Adapun
kegiatan-kegiatan yang harus dikerjakan di antaranya:
1. Memberikan
tugas atau latihan yang harus dikerjakan di rumah.
Pemberian tugas dan latihan perlu
disesuaikan dengan waktu dan kemampuan yang dimilikinya. Pemberian tugas tidak
boleh melampaui batas kemampuan siswa, sebab memberikan tugas yang berlebihan
dapat membuat siswa prustasi, jenuh bahkan akan dapat menurunkan motivasi serta
minat belajarnya. Oleh karena itu pemberian tugas pada siswa harus berdasarkan
pada perencanaan yang efektif dan terpadu. Artinya setiap pemberian tugas harus
berorientasi pada kompetensi yang harus dicapai dan bermanfaat bagi siswa.
Tugas yang diberikan pada siswa harus bersifat fleksibel dan perlu
diintegritaskan (terpadu) dengan mata-mata pelajaran yang lain.
Ada berapa tahapan yang perlu
diperhatikan dalam memberikan tugas yang harus dikerjakan oleh siswa adalah
sebagai berikut:
Pertama,
guru hendaknya menentukan dan menjelaskan secara singkat tentang topik tugas
yang dikerjakan oleh siswa.
Kedua,
guru perlu menjelaskan tentang tahapan tugas-tugas yang harus dikerjakan
berdasarkan lembaran tugas. Berikan gambaran alternatif penyelesaian tugas
tersebut.
Ketiga,
guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila belum mengerti
tentang tugas tersebut. Guru menegaskan kriteria dan batas waktu penyelesaian
tugas tersebut.
Keempat,
guru menjelaskan tentang proses penyelesaian tugas, dapat dilaksanakan di rumah
atau di sekolah sesuai dengan karakteristik tugas yang bersangkutan.
Kelima,
siswa diminta untuk menyerahkan tugas sesuai dengan kriteria yang telah
ditentukan.
Keenam,
Pembahasan dan pemeriksaan setiap tugas harus diperiksa dan berikan umpan balik
terhadap tugas tersebut supaya siswa mengetahui hasil pekerjaannya. Pembahasan
hasil tugas dapat dilakukan bersama-sama siswa melalui presentasi dan diskusi
hasil tugas. Hasilnya akan menjadi motivasi bagi siswa untuk bisa lebih baik.
2. Membahas
kembali bahan pelajaran yang belum dikuasai oleh siswa.
Dalam tahapan ini guru menjelaskan
kembali tentang materi pelajaran yang dianggap sulit oleh siswa. Akan ada 2
kemungkinan kegiatan yang akan dilakukan oleh guru yaitu
Pertama,membahas
kembali materi yang belum dikuasai siswa dengan memerlukan waktu yang relatif singkat
(sedikit), hal seperti ini masih dapat dilaksanakan dalam jam pelajaran.
Kedua,
menjelaskan kembali pada pertemuan berikutnya dengan
menggunakan waktu yang relatif lama,
maka hal seperti ini harus dilaksanakan di luar jam pelajaran. Supaya
memperoleh hasil belajar yang optimal pada kemungkinan yang ke 2 yang diuraikan
di atas, maka guru perlu membuat desain tindaklanjut pembelajaran yang mencakup
rumusan tujuan atau kompetensi yang akan dicapai, kegiatan belajar, evaluasi
serta sumber belajar yang diperlukan. desain tersebut t harus didasarkan pada
identifikasi hasil penilaian akhir siswa.
3. Membaca
materi pelajaran tertentu
Kegiatan
tindak lanjut dapat pula menugaskan siswa untuk membaca buku sumber pelajaran
lain dengan topik yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Supaya siswa
mengerjakan tugas tersebut secara optimal, guru sebaiknya mengajukann
pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa atau siswa ditugaskan untuk
membuat laporan hasil bacaannya. Tetapi kegiatan ini sulit dilaksanakan pada
kelas rendah karena siswa belum dapat membaca.
4. Memberikan
motivasi atau bimbingan belajar.
Memberikan
motivasi dan bimbingan belajar pada hakikatnya merupakan keharusan yang
dilakukan guru dalam setiap kegiatan pembelajaran. Dalam tahapan tindak lanjut
sangat diperlukan adanya motivasi dan bimbingan dari guru. Misalnya untuk siswa
yang harus melaksanakan perbaikan maupun pengayaan atau mengerjakan tugas, maka
guru perlu memberikan petunjuk atau pengarahan pada siswa yang bersangkutan.
Sehingga hasil program perbaikan, pengayaan atau tugas dapat diperoleh secara
optimal. Pelaksanaan tindak lanjut pembelajaran dapat dilakukan berdasarkan
hasil penilaian formatif. Dari hasil formatif guru dapat mengidentifikasi
kelompok siswa mana yang harus diberikan bimbingan dalam pengayaan, dan
kelompok siswa mana yang harus diberikan bimbingan dalam perbaikan.
5. Mengemukakan
tentang topik yang akan dibahas pada waktu yang akan datang.
Dalam kegiatan akhir/tindak lanjut
pembelajaran di antaranya guru harus mengemukakan atau memberikan gambaran pada
siswa tentang topik bahasan atau kompetensi yang akan dipelajari pada pertemuan
yang akan datang. Cara ini perlu dilakukan untuk membimbing atau mengarahkan siswa
dalam kegiatan belajar yang dilakukan di luar jam pelajaran. Dengan harapan
siswa tersebut akan mempelajari terlebih dahulu sebelum dibahas/dipelajari di
sekolah. untuk mendukung kegiatan tersebut guru perlu memberikan alternatif
kegiatan belajar secara sistematis yang perlu dilakukan siswa di luar jam
pelajaran. Terutama untuk mengerjakan tugas-tugas, latihan, dan kegiatan
aplikasi lainnya atau dalam memperoleh informasi melalui media maupun sumber
balajar lainnya untuk dibahas dalam pertemuan tersebut.
6. Menutup
kegiatan pembelajaran
Setelah guru mengganggap kegiatan akhir
selesai dilaksanakan secara optimal dan sesuai dengan waktu yang direncanakan,
maka langkah selanjutnya guru harus menutup pelajaran. Apabila pelajaran
berlangsung pada jam yang paling akhir maka harus dibiasakan siswa menutup
pelajaran dengan berdoa. Kegiatan akhir dan tindak lanjut harus dilaksanakan
atas dasar peerencanaan yang telah dibuat oleh guru. Namun demikian,
penyesuaian tetap perlu dilakukan oleh guru sesuai dengan situasi dan kondisi
yang terjadi dalam pembelajaran. Oleh karena itu, guru perlu merencanakan serta
melaksanakan kegiatan akhir dan tindak lanjut pembelajaran secara efektif, efisien, fleksibel, dan sistematis sehingga siswa yang
memperoleh hasil pelajaran yang optimal.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A.
Kesimpulan
·
Dalam
prosedur pembelajaran ada 3 kegiatan yaitu : Kegiatan Pra dan Awal
Pembelajaran, Kegiatan Inti dalam Pembelajaran, Kegiatan
Akhir dan Tindak lanjut Pembelajaran.
·
Kegiatan pra dan awal
pembelajaran terdiri dari : Kegiatan
prapembelajaran dan kegiatan awal pembelajaran.
·
Kegiatan
inti dalam pembelajaran terdiri dari : pembahasan materi pembelajaran dalam
pembelajaran klasikal, pembahasan materi pelajaran dalam pembelajaran kelompok
dan pembahasan materi pelajaran dalam pembelajaran perseorangan.
·
Kegiatan
akhir dan tinndak lanjut pembelajaran terdiri dari ; kegiatan akhir
pembelajaran dan melaksanakan kegiatan tindak lanjut pembelajaran.
B.
Saran
Sebagai calon pendidik seharusnya kita
memahami prosedur pembelajaran sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan
dengan baik dan peserta didik mampu menguasai materi yang di sampaikan oleh
guru. Dalam prosedur pembelajaran seorang pendidik harus mampu mengambil
tindakan yang tepat sesuai dengan kemampuan siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Anitah
W, Sri. 2011. Strategi Pembelajaran.
Jakarta: Universitas Terbuka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar